Tuesday, December 26, 2006

KENAPA BUTUH SOLAR BAGUS?



Otomotif, 25 Desember 2006

Prinsip kerja CR (Common Rail) sebenarnya mirip dengan mesin bensin yang sudah mengusung sis­tem fuel injection. Penyemprotan bahan bakarnya diatur se­cara electronic dengan perantara ECU (electronic control unity atau bisa dibilang komputer.

Di CR mempunyai satu pompa yang diatur oleh solenoid valve un­tuk menyalurkan solar ke setiap silinder.
Tekanan penyernprotannya pun sangat tinggi (± 1.800 bar). Begitupun komponen-komponen seperti injektor di CR didesain lebih akurat ketimbang injector konvensional. "Sehingga membutuh­kan bahan bakar spek tinggi," tegas Aloysius Oentoro, general manager parts & service PT Multi France Motor, ATPM Peugeot.

Jadi jika kualitas solar jelek atau sulfur tinggi, akibatnya rawan terhadap kinerja mesin. "Tekanan yang dikeluarkan tidak akan maksimal," jelas Budi Sujanto, aftersales manager PT Auto Euro Indonesia, ATPM Renault.

Memang, sebagai tahap awal solar sudah disaring oleh filter solar. Namun jika dibiarkan atau jarang dicek saringanya itu tak tertutup kemungkinan bisa menjalar ke injektor dan komponen lain. "Filter solar lebih cepat mampet dibanding mesin diesel biasa. Karena punya lubang yang sangat ke­cil di CR," lanjut Dendy Tjahjaindra.

Lebih lanjutnya, pengendara akan merasakan tenaga mesin yang kurang maksimal. Lebih detailnya, "Kemung­kinan mesin jadi pincang atau mbrebet," imbuh Dendy.

Memang sangat disayangkan, saat pemerintah sedang mengikrarkan efisiensi pemakaian bahan bakar namuntidak disertai dengan penga­wasan kualitas. Padahal teknologi CR ini diklaim bisa menghemat bahan bakar dan rendah emisi.

Nah, efisiensi kan tidak hanya dari mesinnya, tapi juga kualitas ba­han bakar. Kalau mesin bisa efisien kan pemakaian bahan bakar bisa lebih hemat alias enggak boros.

Bukan begitu, Bos?

· Pi

No comments: